Setau aku, Indonesia
itu mengakui adanya lima agama: Islam, Kristen, Katholik, Hindu dan Budha. Masing-masing
dari kita harus dan kudu punya pilihan sendiri mengenai kepercayaan yang akan
kita anut. Terserah mereka mengakui Tuhan yang mana dan dengan nama apa.
Rada sebel saat
ada beberapa oknum masyarakat yang menginginkan Indonesia hanya punya satu
kepercayaan, mengagung-agungkan kepercayaan mereka. Dan pada akhirnya melakukan
segala macam cara agar semua orang mempunyai kepercayaan yang sama, termasuk dengan
menyakiti orang lain dan membunuh mati orang yang ngga seiman dengan mereka.
Tuhan kita ngga
pernah ngajarin kita untuk menyakiti orang lain. Agama itu ngajarin kita buat
saling menyayngi, bukan salaing menyakiti. Inget kat-kata ibu “semua agama itu
baik, tergantung orang-orang nya kok”
Di undang-undang
dasar negara kita sudah disebutkan dalam suatu pasal bahwa kita bebas untuk
memeluk kepercayaan dan keyakinan kita masing-masing. Tapi kenapa masih saja
banyak orang yang ngga peduli dengan pasal itu.
Keluarga ku juga
berasal dari dua agama, bapak Islam, sedangkan ibu Kristen. Dulu waktu masih
muda ibu juga aktivis gereja. Dan semua anak-anaknya bergama Islam. Toh, kita
masih hidup damai, bahkan saat ibu berdoa dengan caranya sendiri, aku dan yang
lain bisa sholat kok. Ibu juga ngga mempermasalahkan anak-anaknya buat milih
agama apa yang dianut. Beliau juga nyuruh saya pakai jilbab, karena beliau tau
bahwa itu kewajiban seorang muslimah. Beliau juga ngga lupa buat nyuruh
anak-anaknya buat sholat lima waktu.
Hampir 20 tahun
aku tumbuh di rumah yang diapit dua gereja, toh aku masih saja mempercayai kepercayaan
ku. Aku suka main digereja disebelah rumah, mereka juga baik-baik saja sama saya. Apa yang salah sih
sebenernya dari otak-otak oknum itu? heran saya dengan orang-orang yang tidak
menghargai perbedaan seperti itu. ngga usah egois hai kalian. Beda itu indah tau. Banyangin aja kalau
ngga ada beda, hidup itu ngga berwarna, cuma kayak gitu-gitu tok, monoton. Saling
menghargai itu lebih baik kok.