Jumat, 10 Februari 2012

hijab !!!


“Setiap wanita muslim diwajibkan untuk menutup semua auratnya, keculi wajah dan kedua telapak tangannya”
Setiap ngeliat cewek berjilbab itu rasanya pengen muji kecantikan mereka. Sudah lama aku pengen menutup aurat ini. Bukan karena aku ingin mengikuti trend sekarang, bukan itu. Atau pun hanya ingin ikut teman-teman, yang faktanya lebih dari separuh teman sekelasku sudah memutuskan untuk menutup aurat mereka.
Aku pengen seperti wanita-wanita cantik itu. aku pengen tutup auratku, sehingga para lelaki akan menghargaiku. Aku sudah meminta ijin kepada ibu dan babe ku, mereka juga sudah menyutujuinya. Tapi ada pesen yang diberikan oleh ibu saya “jangan hanya auratnya yang dijilbab’i tapi hatinya juga, jangan sampai nanti copot jilbab”
Aku sudah bener-bener pengen berjilbab, itu kewajiban ku. Tapi saat keinget ada temen yang pakai jilbab awal semester, lalu akhir semester copot sampai sekarang. Aku ngga pengen kayak itu. Aku juga ngga pengen pakai jilbab pas diluar rumah tok, aku pengen dirumah pun aku makai.
Ada dua anjing dirumah, itu alasan terbesarku untuk masih membiarkan orang lain melihatnya. Sholat masih belum lima waktu, alasan kedua ku.
Allah, mantapkan hatiku sekali lagi untuk memenuhi kewajiban ku ini.

korban kurikulum!!!


Hari ini bener-bener dibuat kalut sama sistem perkuliahan jurusan saya. Entah siapa yang mendalangi semua kekisruhan yang terjadi. Ini membuat saya bener-bener tidak kuasa untuk mengucapkan kata-kata yang sepantasnya orang berpendidikan katakan. Tapi ini bentuk kekewewaan saya dengan sistem ini.
Teknologi dibuat untuk membantu menyelesaikan masalah mahasiswa, bukan untuk mempersulit mahasiswa. Sumpahh bikin orang kesel.
Lagi dan lagi, angkatan ku menjadi kelinci percobaan sistem kurikulum baru. Tanpa diumumkan terlebih dahulu, penjurusan yang harusnya ada di semester tujuh, semester lima sudah kami harus lakukan. Tanpa ada pengumuman dari para dosen yang tercinta, ataupun ada kabar burung. Keputusan mendadak selama seminggu harus kami tempuh, untuk menentukan mainstream apa yang akan kami jalani kedepan. Apa-apaan ini, frustasi tentunya. Setelah perkuliahan dimulai selama seminggu baru ada penjelasan dari ketua jurusan alasan semua itu. ok, kami terima dengan senang hati
Sekarang eksperimen baru dilakukan lagi, makul yang harusnya hanya 18 sks disemester enam ini harus ditambah 8 sks lagi dari semester empat yang harus diambil. Ini juga tanpa ada pemberitahuan dari orang-orang atas. Tau-tau kita harus mendapati fakta seperti itu. Kecewa berat pastinya. Ditambah lagi, jadwal yang bentrok dengan jurusan masing-masing menmbuat semuanya nampak terasa seperti sampah yang berserakan di tengah tempat yang rapi. 26 sks harus diambil, padahal batas yang harus diambil adalah 24 sks. Bagaimana bisa semua ini harus kita alami.
Pernah ada dosen yang bilang bahwa semester tujuh harus sudah skripsi, nah kalau caranya kayak gini, semester delapan baru bisa selesai skripsi. Karena masih ada 2 sks semester genap yang masih belum diambil di semster enam ini.
Alasan yang jelas dan pasti tidak nampak dari mereka yang bertanggung jawab. Kami korban dari semua ini, korban dari percobaan yang mereka lakukan.
Ampuni Nowul ya Allah..