Kamis, 26 Januari 2012

lingkaran oh lingkaran


Sebagai seorang guru les, kita sebaiknya dan diwajibkan untuk mengerti semua materi yang anak kita akan tanyakan kepada kita. Tapi untuk kali ini, saya benar-benar menyerah. Beberapa hari ini anak didik saya belajar tentang pelajaran matematika, tepatnya lingkaran. Dia bertanya tentang bermacam-macam hal kepada saya, termasuk pr yang diberikan guru matematikanya kepada dia. BLARR, seketika keringat langsung bercucuran membasahi wajah saya yang disinari lampu belajar milik anak didik saya. Bolak-balik buku yang dia punya, ngorek-ngorek sesuka hati saya. Dan pada akhirnya saya hanya bisa mengerjakan semampu saya. Saat itu yang ada di pikiran saya adalah penting cepet selesai dan pulang ke rumah. Bener-bener kali itu saya terlihat bodoh di depan anak didik saya. “ketok’e ngene dhek” hanya itu yang bisa saya ucapkan kepada dia. Entah kenapa lingkarang yang saya temui kali itu bernar-benar ngga ada di kurikulum yang pernah saya dapatkan waktu masih mengenyam pendidikan di smp dan sma, atau saya yang ngga ngerti plus lupa. Keesokan harinya, saya benar-benar berat melangkahkan kaki ke rumah anak didik saya, sesampai disana dia sudah menunggu dengan pr baru yang masih berhubungan dengan lingkaran. Oh my God, please help me now. Aku iseng bertanya kepada dia “pr’e bener dek”. Dengan indahnya dia membuka buku pr nya dan mengatakan “bener mbak”. Seketika raut wajah saya berubah dari tampang bloon ke tampang sombong. Sumpah yang namanya lingkaran itu ngga gampang untuk dipelajari.