Sabtu, 28 Januari 2012

nyesek..

Mengetahui bahwa orang yang kita sedang incar untuk menjadi pacar atau sering kali sebut dengan gebetan telah berubah dari perkiraan kita bahkan dia menjauh dari kita, hal itu membuat kita merasa seketika jatuh dari langit ketujuh saat sedang menikmati indahnya suasana kahyangan.
Sejak awal kita tahu bahwa ada harapan yang bersinar indah didepan kita tentang hubungan yang akan dirajut kedepannya. Tiap hari ada pesan masuk di hp kita, sekedar hanya mengingatkan untuk makan ataupun untuk sholat. Banyak rayuan-rayuan gombal yang muncul di percakapan antara kita dan dia yang membuat kita seakan menjadi wanita satu-satunya yang tinggl di bumi. Tiap kita sedang online, tiba-tiba dia datang dan mulai terjadilah percakapan di dunia maya. Jalan-jalan bersama dia adalah hal yang paling indah untuk dikenang, menatap wajahnya yang tampan bagi kita. Mengenalkan kita didepan teman-teman baiknya, seolah-olah kita adalah wanita yang paling pas untuk bersandar di pundaknya. Bahkan sebuah lagu tercipta dari tangan maestronya yang sempat bikin kita jatuh tak bertenaga.
Tiba-tiba dia begitu saja menghilang tanpa jejak, tak ada kabar dari dia. Ngga ada lagi orang yang ngingetin kita untuk makan, untuk sholat dan lain sebagainya. Ngga ada lagi yang ngerayu-rayu kita dengan gombalan-gombalan busuk itu.
Sering kali kita bakalan kelewat jauh melakukan suatu hal hanya demi untuk mendapatkan kabar dari dia. Nyoba sms dia berharap dia akan membalas sms kita, tapi ternyta engga. Ngga hanya satu dua kali kita sms, tapi berkali-kali seolah-olah kita benar-benar kehilangan dia Nulis status difacebook dengan bahasa sedikit menyindir tentang dia, namun ngga ada tanggepan dari dia, ngechat dia namun ngga dibales, ngewall dia namun ngga dianggap dan ngga dibalas, ngucapin selamat atas apa yang dia raih namun tanggapan ketus yang kita dapat. Nyoba lewat bolak-balik kekampusnya berharap dia ada dan nyuruh berhenti, namun dia engga ada.
Kerjaan kita tiap hari hanya mantengi hape, berharap dia bakal hbungi kita, ternyta nihil ngga ada kabar dari dia. Ataupun online sampai larut malam berharap dia juga bakal online, namun sampai kita tertidur didepan computer ngga sedikitpun dia nampak.
Saat itu hal satu-satunya adalah tetap diam dan diam, berharap ada malaikat cinta yang akan menolong kita dengan keadaan yang serba ngga enak ini. Berdoa dan sebut-sebut nama dia semoga dia jodoh kita.

aku Jawa, bukan Cina


“mbak boleh Tanya?”


“iya boleh”


“mbaknya cina to”
Pertanyaan seperti itu sering kali muncul saat aku puya teman baru. Engga cuma sekali dua kali, tapi berkali-kali, engga laki-laki tapi juga perempuan. Bukan hanya teman-teman baruku, tapi teman-teman adek ku juga sering bertanya soal itu.
Mata yang sedikit sipit, postur tubuh yang ngga tinggi-tinggi banget dan kulit yang engga putih tapi bukan juga coklat seperti layaknya kulit orang Indonesia, kulit ku memang kuning yang sering kali di identik’an dengan kulit orang cina. Mata yang engga besar dan engga terlalu sipit juga menambah ciri orang china kepadaku.
Pernah suatu waktu ibuku bercerita tentang kejadian di masa lampau tentang identitasku. Seperti inilah kira-kira percakapanya
Orang lewat          : buk mau Tanya boleh engga?
Ibu              : boleh ada cik?(kebetulan orang itu cina)
Orang lewat          : tapi maap lhu ya buk
Ibu              : iya ada apa cik, kenapa pakai map
Orang lewat          : ibu suaminya cina ya?
Ibu              : lhu lha kenapa memang?
Orang lewat          : itu anaknya kok kayak cina, putih banget (kebetulan saat itu yang sedang berada digendongannya adalah aku)
Ibu              : (dengan ekpresi serius) iya cik, suami saya cina
Sumpah rasanya tu kayak pengen bunuh tu orang pake mulut buaya lhu. Bukannya aku ngga suka dibilang mirip orang china. Aku orang Jawa asli, lahir dari keluarga yang berasal dari Klaten dan Pracimantoro. Aku bukan cina, aku Jawa.
Pertama kali aku dibilang seperti itu aku nangis, aku jelasin ke mereka dengan susah apayah kalau aku Jawa asli. Rumah ku memang terletak di tengah-tengah orang cina, temen main ku pun waktu kecil juga memang orang cina. Tapi aku bukan aku cina.
Setelah sering mendapat pertanyaan seperti itu, aku jadi pasarah saat orang bertanya seperti itu lagi kepada saya. Dengan hanya membalas pertanyaan seperti itu dengan senyuman manis. Lama-kelamaan aku malah suka kalau aku disebut cina.

unek-unek ngga jelas

Tuhan terima kasih atas rejeki yang kauberikan hari ini. Atas rejeki yang kau berikan itu aku dan keluarga ku masih bisa hidup sampai detik ini. Aku masih bisa merasakan nikmat-nikmat lain yang kau turunkan di bumi ini.



Hari ini tema yang ada di lemari makan kami serba gandum, atau biasa kita sebut dengan tepung terigu. Dari mulai sarapan, makan siang dan sampai pada makan malam, menu serba gandum dan nasi serta sayuran. Tuhan, terima kasih nikmat ini sungguh luar biasa bagi ku dan keluarga ku, walaupun bukan nikmat seperti yang kau berikan pada keluarga kami setiap harinya, tapi Tuhan terima kasih ngga akan pernah aku lupa untuk ucapkan kepadamu. Setidaknya aku masih bisa menelan dan merasakan bagaimana rasa nasi itu. Aku masih bisa merasakan kenyang, mengingat diluar sana masih banyak yang ngga bisa merassakan nikmat seperti nikmat yang aku rasakan seperti ini.



Nikmat yang kau berikan masih bisa membuat seluruh keluarga kami tersenyum, masih bisa membuat kami melakukan kewajiban-kewajiban kami sebagai seorang makhluk mu. Nikmat yang kau berikan masih bisa buat aku dan keluarga ku merasa nyaman.



Terima kasih buat semua nikmat mu, dan terima kasih aku masih bisa hidup sampai detik ini. Dan terima kasih, aku ngga mengeluh lagi dengan keadaan ini, padahal tiap kali hal itu terjadi aku pasti mengeluh, tapi kenapa ini tidak. Once more, thank you..


musik


Manusia ditakdirkan sejak lahir dalam keadaan yang berbeda-beda satu sama lainnya. Mereka juga punya selera masing-masing untuk urusan makanan, penampilan bahkan musik. Munafik sekali saat ada yang bilang kalau dia ngga suka sama musik. Mati aja tu orang.
Daun-daun yang tertiup angin bisa jadi musik yang indah, deburan ombak di laut lepas juga jadi musik yang indah untuk didengar. Bahkan kicauan burung liar adalah musik terindah yang bisa kita dengar.
Tiap orang punya selera musik yang berbeda-beda. Ada yang mutlak suka rock, ada yang suka dangdut, ada yang suka traditional music, dan masih banyak yang lainnya. Orang tu sebenernya ngga mungkin cuma suka aliran music tertentu. Bullshit banget saat mereka gembar-gembor “gw metal sampai mati”, ataupun “gw jazz ngga mau yang lain”. Orang-orang kayak gitu tu dimusnahin aja deh, mereka kalau denger dangdut juga bakalan goyang atau pun malah ikut nyanyiin lagunya.
Seperti orang lain aku juga punya selera music yang berbeda. Dari sejak kecil aku sudah mulai dijejeli dengan aliran music yang keras dari ketiga kakak laki-laki ku, otomatis music dengan aliran keras seperti rock, metal dan lain sebagainya sudah mendarah daging di diri ku dan ngga asing ditelinga ku, tapi mungkin aku ngga sekeras yang kakak-kakak ku sukai.
Aku suka Mocca dari dulu kala, lagu-lagu mereka ngga ada yang aku ngga hafal, semua sudah aku kuasai. Lirik-lirik yang sederhana, music yang khas membuat ku tertarik dengan music mereka. Tapi disisi lain, Kotak yang beraliran pop-rock membuat saya jatuh cinta. Awalnya aku ngga suka dengan band itu, namun setelah salah satu teman saya bilang kalau saya mirip bassist band itu, aku mulai nyari tau tentang mereka dan termasuk music mereka. Tiap mereka tampil di layar kaca aku ngga pernah kelewat untuk liat dan mendengar mereka beraksi. Setiap mereka datang dan melakukan konser di kotaku aku ngga pernah lewat untuk menyaksikannya. Sempat aku menjadi bagian salah satu komunitas pecinta band itu di kotaku. Entah kenapa sampai sebegitunya aku melakukan hal itu, semua diluar nalar ku.
Walaupun kita semua berbeda, namun musik bisa membua kita sama.
Pictures taken from google

galau


Galau itu rasanya ngga enak sama sekali. Rasanya kayak hidup ngga mau, mati pun bakalan ditolak bumi mentah-mentah. Ngga banyak yang bisa kita kerjaan saat fase galau ini hadir. Saat kita mencoba untuk memulai membuat diri kita kembali ke keadaan semula, banyak hal yang datang untuk sekedar mengacaukannya, mulai dari keinget peristiwa maupun kejadian yang bikin kita galau bahkan orang yang bikin kita galau bisa saja muncul di otak, pikiran ataupun fase nyata sekalipun dengan cara tiba-tiba.

Marah, sedih, nangis, kecewa, pengen bunuh orang, itu semua adalah salah satu akibat yang muncul ketika kita mendapati orang yang kita puja-puja, orang yang kita cintai dan sayangi selama ini, orang yang selalu ada buat kita tersenyum, orang yang selalu bikin kita nangis, orang yang bikin kita marah, orang yang bikin hidup kita berwarna tiba-tiba jauh dan pergi begitu saja dari hidup kita.

Nyesek saat kita mulai menyelidiki gebetan ataupun mantan kita dan tiba-tiba kita menemukan foto wanita lain yang terpajang. Seketika itu rasanya kayak bumi ini berhenti berputar pada porosnya, langit jatuh ke bawah, laut meluap airnya, bintang dan bulan yang sering kali jadi objek saat kita rindu dengannya tiba-tiba meledak di langit lalu pecahan nya jatuh menimpa kita. Sumpah ngga enak banget, mau marah? Ngga mungkin kita marah kepada pria itu. Mau nangis biar seisi dunia tau kalau kamu sedang kecewa, percuma banget ngga bakalan ada yang peduli. Mau terjun dari London Bridge, terlalu jauh mending ke jembatan dekat rumah. Mau bunuh diri pakai pisau, pisaunya lagi pinjem ibu-ibu buat masak. Mau gantung diri, kudu beli tali dulu, kelamaan banget keburu tambah nyesek. Mau maki-maki wanita yang ada di foto itu, siapa elu coba, mikir dong lu bukan siapa-siapa.

Satu hal yang hanya bisa kita lakukan adalah berdiam diri di kamar, meluk boneka atau guling lalu nangis sekencang-kencangnya sambil buka foto perempuan itu. Lalu dengan sedikit marah- marah ngga jelas kita nyoba maki-maki foto wanita itu. Banyak ucapan-ucapan yang sepantasnya anak kecil ngga boleh dengar kita ucapkan, mulai dari 

©      “loe tu siapa, ngaca dong, loe ngga panyes buat dia, Cuma gw yang pantes buat dia”

©      “kenapa kamu tega sih hancurin hatiku, kenapa kamu pilih wanita itu”

©      “loe tu gendut, jelek, item, dekil, jauh banget deh dari gw, ngga ada pantes-pantesnya elo bersanding di pundaknya”

Dan masih banyak ucapan yang lain yang terucap saat kita nyesek.


Saat ada yang bilang “cinta ngga harus memiliki”, bullshit banget tu orang. Cinta itu harus dimiliki bahkan harus dikejar sampai dapat. Kalau kita ngga dapet tu orang, ya siap-siap aja ngalami yang namanya kiamat besar didalam hidup kita.